MATERI TENIS LAPANGAN

SEJARAH TENIS LAPANGAN :
Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8.
Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.

Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang artinya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan hingga sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar. Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.
Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.

Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu diMesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victorialalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia.

A.  Tenis Lapangan
Permainan tenis lapangan merupakan permainan yang istimewa, karena latar belakang dan tradisinya. Tenis lapangan mengajarkan etika, sikap mental positif, serta penghargaan terhadap aturan-aturan. Menurut Lardner (2003:iv) “tenis merupakan permainan yang memerlukan kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati (determination), dan kecerdikan”.
Permainan tenis lapangan telah berubah dengan drastis dalam waktu yang relatif singkat. Ketika Walter Wingfield  menerima hak paten dari pemerintah Inggris untuk permainan tenis lapangan di tahun 1784, ia tidak pernah mengira akan seperti apa permainan itu di masa kini (Brown, 2007:1).
Dulu tenis hanya dimainkan oleh para amatir. Kini pemain-pemain kelas dunia seringkali telah menjadi pemain profesional di usia remaja. Tenis terbuka, di mana pemain profesional bersaing dengan pemain amatir, dimulai pada tahun 60-an (Brown, 2007:1). Tujuan utama dalam tenis adalah memukul bola ke dalam petak lawan dengan sedemikian rupa, sehingga lawan tidak dapat menyentuhnya sama sekali. Atau agar pengambilan bola lawan membawa bola keluar dari batas, atau agar bola lawan menyangkut net (Lardner, 2003:5).
B.  Teknik Dasar Tenis Lapangan
1.    Macam-macam Teknik Dasar Tenis Lapangan
Pada permainan tenis lapangan terdapat beberapa teknik dasar yang diperlukan untuk dapat memainkan tenis lapangan secara benar. Menurut Permana (2008:4-17) teknik dasar tenis lapangan adalah:
(1) Grip tenis lapangan terdiri dari dua grip yaitu, forehand grip yang terdiri dari forehand continental grip, forehand eastern grip, forehand semi-western grip dan forehand western gripdan backhand grip yang terdiri dari backhand eastern grip, backhand full-eastern atau western grip dan backhand two handed. (2) Cara berdiri terdapat tiga cara yaitu closed stance, square stance, dan open stance. (3) Terdapat dua teknik pukulan yaitu pukulan forehand dan pukulanbackhand yang terdiri dari backhand satu tangan dan backhand dua tangan. (4) Sedangkan teknik dasar lainnya adalah service, overhead smash dan volley.
Sedangkan teknik-teknik dasar permainan tenis lapangan menurut Murti (2002:4-44) adalah:
(1) Pukulan groundstroke yang terdiri dari posisi siap (ready position), cara bergerak (the way of moving), posisi siap pukul (positioning) dan cara atau teknik memukul (the way of stroking). (2) Pukulan forehand yang terdiri dari forehand topspin. (3) Pukulan backhand yang terdiri daribackhand topspin, backhand drive, backhand slice dan two handed backhand. (4) Approachshotyang terdiri dari pukulan bola tengah (closed stand), pukulan bola di pinggir lapangan,backhand approachshot dan backhand slice approachshot. (5) Pukulan volley yang terdiri dariforehand volley dan backhand volley. (6) Serve yang terdiri dari kick serve, slice serve dan twist swerve. (7) Return serve yang terdiri dari return serve bola cepat dan return service slice. (8)Dropshot. (9) Lob.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar permainan tenis lapangan terdiri dari grip tenis lapangan terdiri dari dua grip yaitu, forehand grip yang terdiri dari forehand continental grip, forehand eastern grip, forehand semi-western grip dan forehand western grip dan backhand grip yang terdiri dari backhand eastern grip, backhand full-easternatau western grip dan backhand two handed, cara berdiri terdapat tiga cara yaitu closed stance, square stance, dan open stance, pukulan forehand dan backhandapproachshot, pukulangroundstroke yang terdiri dari posisi siap (ready position), cara bergerak (the way of moving), posisi siap pukul (positioning) dan cara atau teknik memukul (the way of stroking), volley yang terdiri dari forehand volley dan backhand volley, service yang terdiri dari kick serve, slice servedan twist servereturn serve yang terdiri dari return serve bola cepat dan return service slice,dropshot dan lob.
  1. 2.    Pukulan Groundstroke
Menurut Brown (2007:31) “groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul ke lapangan.Groundstroke forehand mengarah ke samping tubuh ketika memegang raket. Ini adalah bentuk pukulan tenis yang sering dilakukan dan paling mudah dipelajari. Groundstroke backhand mengarah ke sisi yang berlawanan”.
Menurut Murti (2002:5-17) tahapan-tahapan melakukan groundstroke adalah pertama posisi siap (ready position), yang kedua cara bergerak (the way of moving), ketiga posisi siap pukul (positioning), dan terakhir adalah cara atau teknik memukul (the way of stroking).
Groundstroke juga menjadi salah satu syarat untuk menjadi petenis yang berprestasi. Menurut Murti (2002:17) hal-hal yang harus dimiliki oleh petenis yang ingin berprestasi adalah memiliki groundstroke yang solid di semua sisi (teknik memukul yang prima), memiliki pergerakan yang cepat (pro active), memiliki fisik yang prima, memiliki penguasaan lapangan. Sedangkan tahapan-tahapan melakukan pukulan groundstroke menurut Brown (2007:32-35) adalah tahap persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan. Hal ini berlaku untuk pukulanforehand maupun backhand.
Dapat disimpulkan bahwa proses melakukan pukulan groundstroke dapat dibagi menjadi tiga yaitu, persiapan, saat melakukan dan gerakan lanjutan. Pada bagian persiapan yang harus dilakukan adalah bungkukkan badan sedikit ke depan, lutut ditekuk, raket ada di depan badan, dan biasakan mata tertuju pada bola serta gerakan raket lawan yang dilakukan bersamaan dengan memegang raket dengan cara forehand eastern, mengayunkan raket terlebih dahulu ke belakang (backswing), berputar menyamping terhadap net, dan melangkah ke arah sasaran. Pada saat melakukan yang harus dilakukan adalah memilih cara melangkah dan mencari posisi untuk memukul yang tepat, kedua hal tersebut didukung dengan memindahkan berat tubuh ke depan, mengayun raket sejajar lapangan, tidak menggerakkan gerakkan pergelangan, fokus pada bola, dan harus mampu memilih memukul bola dengan cara penempatan, cepat dan bertenaga.  Sedangkan untuk melakukan gerakan lanjutan yang harus dilakukan adalah melanjutkan ayunan setelah pukulan, ayun menyilang dan naik, dan mengarahkan raket menunjuk ke sasaran.

Daftar peringkat pemain tenis dunia :

Para tenis mania, disini kita akan share info penting yang up-to-date untuk daftar peringkat pemain tenis kelas dunia. Daftar peringkat hanya akan dibatasi dalam 10 besar saja baik itu putra, putri baik pemain tunggal maupun pemain ganda.



Teknik bermain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
  • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
  • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.
  • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
  • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
  • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob).
  • Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.


MACAM-MACAM JENIS LAPANGAN TENIS :


Menurut jenis material yang dipakai untuk membuat lapangan, maka lapangan tenis secara garis besar dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Grass Court (lapangan rumput)
indexgrasscourt400x300.jpgSeperti namanya, lapangan ini terbuat beralaskan rumput namun tentu saja yang ditumbuhkan pada tanah yang keras agar memiliki pantulan. Karakteristik lapangan ini adalah yang tercepat dalam hal laju bola di lapangan. Bola cenderung untuk meluncur dan hanya sedikit memiliki efek pantulan karena friksi minimum yang dihasilkan dari lapangan rumput. Karena biaya perawatannya yang mahal terutama untuk perawatan rumput dan tanahnya, saat ini lapangan rumput sudah jarang dijumpai.
2. Hard Court (lapangan semen)
tennis.jpgLapangan ini adalah lapangan tenis yang paling populer di mana-mana. Umumnya lapangan hardcourt terbuat dari semen atau dibeberapa tempat terbuat dari bahan pasiran yang di aspal. Karakteristik lapangan ini termasuk cepat-sedang, tergantung dari bahan yang dibuat untuk lapangannya. Untuk lapangan yang terbuat dari semen memiliki karakteristik cepat, tapi untuk yang berbahan pasir atau kerikil yang di aspal umumnya sedang. Di luar negri terdapat pula bahan sintetis untuk melapisi lapangan tenis, contohnya bahan Deco Turf (terbuat dari akrilik) dipakai untuk lapangan di Flushing Meadows rumahnya US Open atau di Australian Open memakai Rebound Ace.
3. Clay court (lapangan tanah liat)
io_3806_staticarticle.jpgLapangan ini terbuat dari serpihan-serpihan tanah liat atau pasiran dari batu bata yang dihancurkan. Lapangan model ini umumnya memiliki karakteristik lambat. Laju bola yang bergulir di lapangan memiliki putaran yang lambat sehingga memungkinkan bagi pemain untuk dapat memainkan bola lebih lama dengan rally-rally yang panjang. Di lapangan ini umumnya yang menguasai adalah baseliner karena sifatnya yang lebih defensif. Pemain yang memiliki pukulan topspin akan menghasilkan pukulan yang lebih melenting daripada biasanya di lapangan Hard Court. Lapangan clay
4. Indoor
io_3807_staticarticle.jpgIstilah ini sebenarnya lebih pantas untuk masuk klasifikasi di luar negri. Di Indonesia lapangan indoor atau dalam ruangan yang umumnya adalah lapangan hard court, walaupun ada juga lapangan indoor clay seperti di lapangan tenis UMS 80, Kuningan, Jakarta. Tetapi kalau di luar negri, terutama di Amerika dan Eropa, lapangan dilapisi oleh karpet berbahan sintetis. ITF (International Tennis Federation) sendiri mengartikan lapangan karpet itu berbahan dasar dari karet seperti yang digunakan pada lapangan Tennis Masters. Namun ada pula yang memakai semacam rumput sintetis ataupun kayu tetapi jarang.
Dari uraian di atas, karakteristik lapangan tenis menurut laju bolanya kira-kira ada 2, yaitu: cepat dan sedang-lambat. Permainan yang dimainkan di lapangan cepat (grass court dan hard court) dimana bola meluncur dan efek pantulan sedikit terjadi sangat cocok bagi pemain yang memiliki servis yang keras, pukulan yang flat (mendatar dan tidak memantul) serta pemain volleyer. Contoh nyata pemain pro yang merajai di lapangan cepat umumnya memiliki tipe service-volley, seperti John McEnroe, Borris Becker, Pete Sampras dan All Around player seperti Roger Federer. Sedangkan untuk lapangan sedang-lambat (hard court dan clay) pemain yang memiliki permainan baseliner, biasa dengan rally-rally panjang dan pukulan-pukulan topspin yang melenting akan diuntungkan di lapangan ini. Contoh pemain pro yang merajai di lapangan sedang-lambat adalah Andre Agassi, Sergi Bruguera atau raja clay saat ini yaitu Rafael Nadal.
Jadi tipe permainan pun mau tidak mau tergantung dari lapangannya juga. Pemain yang biasa di lapangan lambat akan tidak efektif bila mengaplikasikan pukulan-pukulan topspin-nya di lapangan cepat terutama rumput dan sebaliknya pun begitu. Bahkan Federer pun hingga sekarang masih belum bisa merebut Grand Slam di lapangan clay (French Open) yang saat ini dikuasai Rafael Nadal, begitupun sebaliknya.



Lapangan


Lapangan tenis
Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi depan (untuk service).
Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.



ISTILAH-ISTILAH DALAM TENIS LAPANGAN :
Ace – Servis yang dilakukan pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan.
Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain.
Advantage – Poin ketika seseorang telah mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu poin lagi untuk memenangkan sebuah game.
All-court – Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk serve and volley, dan baseline.
Alley – Daerah pada lapangan tenis diantara garis single dan double.
alley2.jpg
Approach shot – Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan dalam suatu reli.
ATP – Association of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional.
ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin yang dikumpulkan mulai pada awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup.
Australian formation – Formasi yang digunakan di permainan ganda dimana pemain yang berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola return yang datang menyilang (cross court).
B
Backhand – Jenis pukulan tenis dimana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan  bagian belakang dari raket.
Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau underspin), pukulan yang memberikan efek putaran ke belakang setelah bola dipukul.
Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis dimana raket diayunkan ke belakang dalam rangka persiapan untuk memukul bola dengan ayunan ke depan.
Bagel – kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0.
Ball Person – Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola pada pertandingan tenis.
Baseline – daerah di luar garis akhir dari zona permainan di dalam lapangan tenis.
baseline.jpg
Baseliner – Tipe permainan yang sering bermain di daerah baseline dan sangat mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya.
Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga, umumnya memberikan keuntungan bagi pemain yang melakukannya.
Block – Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika melakukan pengembalian servis (return).
Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1
Break – Memenangkan game dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break.
Break back – Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah sebelumnya kehilangan game dalam posisi memegang servis.
Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat melakukan break (atau pada posisi skor 30-40);double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point pada skor 0-40
Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak melakukan followthrough seperti yang normal (ayunan melintasi badan) melainkan berakhir di sisi badan yang sama.
buggy-whip.jpg
Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa melawan pemain lain.
C
Call – Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan.
Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan keras.
Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan antara garis batas permainan single dengan garis servis.
Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin.
Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap bola yang dianggap keluar kepada wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.
Challenger – Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk dapat bermain di turnamen kelas ATP.
Chip – memblok pukulan dengan underspin.
Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh pergerakan ke depan net.
Chop – Pukulan dengan underspin yang ekstrim.
Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian dari bola jatuh di garis permainan.
Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis baseline.
Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain melakukan pelanggaran dengan cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau memukul bola dengan keras tidak dalam permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di hentikan untuk kemenangan lawan.
Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif.
Court – Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memainkan permainan tenis.
Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan.
Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Dapat dilakukan dengan maksud baik atau bermusuhan. Seringkali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh keputusan wasit.
Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis servis.
D
Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke daerah lawan.
Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat garis baseline.
Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus merebut dua poin berturut-turut untuk memenangkan sebuah game.
Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain.
Dink – Pukulan yang lamban dan tidak bertenaga.
Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat.
Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0: lihat Bagel
Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada saat melakukan sevis.
Doubles – Permainan tenis yang dimainkan oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi lapangan.
Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah permainan lawan.
Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan dan jatuh di dekat net untuk memancing pemain berlari ke depan.
Drop volley – Pukulan drop shot yang dihasilkan dari voli.
F
Fault – Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju.
 First Service – Pukulan servis pertama dari dua kesempatan pukulan yang diberikan kepada pemain untuk memulai permainan.
 Flat – e.g. Pukulan yang tidak atau sedikit sekali memiliki efek spin pada bola.
Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan tenis setelah bola dipukul.
Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat melakukan servis melakukan pelanggaran dengan cara kakinya menginjak atau masuk ke daerah permainan sebelum bola servis dipukul.
Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan pukulan yang susah dijangkau sehingga bola bergulir keluar.
Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola dengan ayunan yang datang dari belakang badan pemain serta bagian depan raket menghadap bola.
G
Game point – Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan gane.
Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan poin
Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan menjadi merebut emas pada Olimpiade.
Grand Slam – Turnamen tenis yang paling bergengsi di seluruh dunia: Australian Open, French Open, Wimbledon dan French Open.
Groundies – lihat Groundstroke
Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand yang dilakukan setelah bola memantul.
H
Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau menengah.
Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi terutama untuk bertahan.
Half volley – Pukulan volley yang dilakukan tepat setelah bola memantul.
Head – (racket) Bagian dari raket yang terdapat senar.
Hold – Memenangi game pada posisi servis.
I
I-formation – (in doubles) Formasi pada permainan ganda diman kedua pemain berdiri pada sisi yang sama sebelum memulai permainan/melakukan servis.
Inside-out – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola menyilang.
Inside-in – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola lurus.
Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin dari dua kali servis break.
ITF – the International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia.J
Jamming – Pukulan servis atau pengembalian yang mengarah ke badan lawan.
K
Kick serve – Tipe pukulan servis yang menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola yang lebih tinggi dari biasanya.
L
Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan rumput, Asal mula permainan tenis yang dimainkan di lapangan rumput.
Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis masuk namun menyentuh net sehingga pemain harus mengulang servisnya kembali.
Let – Istilah yang digunakan apabila terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain masuk ke dalam lapangan kita pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu harus diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain dan masuk ke lapangan.
Line judge – Seseorang yang ditugaskan untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian tenis. Orang ini dapat memberikan penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar permainan namun keputusannya tetap berada di bawah seorang wasit.
Lob – Pukulan dimana bola melambung jauh di atas net.
Love – skor 0 (nol). Dipercaya berasal dari bahasa Perancis “l’ouef” yang artinya harfiahnya telur atau nihil.
Love game – Game yang dimenangkan dengan telak tanpa membuat lawan mencetak skor.
Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung masuk ke dalam babak utama karena pemain yang seharusnya masuk mengundurkan diri.
M
Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan dapat diputar ulang untuk melihat masuk atau keluarnya bola terutama di ujung garis baseline dalam permainan tenis.
Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan satu poin untuk memenangkan sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut dalam posisi servis untuk memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving for the match” dan bila dalam posisi pertandingan final untuk memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for Championship
Mini-break – memenangkan poin pada posisi menerima servis saat tie break.
Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai daerah sweet spot pada raket tenis.
Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran (laki-laki, perempuan vs laki-laki, perempuan).
Moonball – pukulan setengah melambung yang dilakukan dengan topspin.N
Net– Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan pada tiang di sisi lapangan.
Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara maju ke depan net.
New balls – Satu set bola baru untuk menggantikan bola lama yang telah aus dalam sebuah permaian tenis; pemain yang memegang servis dengan bola baru diharapkan menunjukan bola tersebut atau memberi tanda kepada pemain lain.
No-Man’s Land – Daerah pada lapangan tenis yang terletak di antara garis servis dan baseline.
no-mans-land.jpg
O
Open stance – Memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline dan menghadap lawan.
Out – Semua bola yang jatuh di luar daerah permainan.
Overhead – (atau: ‘smash’) Situasi dimana pemain memukul bola di atas kepalanya; bila pukulannya keras maka disebut “smash“.
Overrule – Keputusan wasit untuk menganulir penilaian dari hakim garis.P
Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain lawan pada saat dia berada di depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob.
Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang menuju ke arah partner kita dalam permainan ganda.
Point – Periode saat permainan dimulai dengan servis yang masuk hingga akhir bola keluar.
Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif untuk melakukan winner dan hanya mengembalikan bola saja.
Putaway – Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan.Q
Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding untuk memperebutkan tempat ke babak utama.
R
Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola dengan gagang yang panjang dan memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung serta dilengkapi oleh senar ditengahnya.
Rally – (Following the service of a tennis ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung dan masing-masing pemain bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari daerah permainan karena kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah permainan lawan tanpa bisa dijangkau oleh pemain tersebut.
Receiver – Pemain yang menerima pukulan servis.
Referee – Seseorang yang bertanggung jawab untuk menjadi wasit dalam pertandingan.
Retriever – Pemain baseliner dengan gaya permainan bertahan.
Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki perempat final dimana tersisa 16 pemain yang berkompetisi.
Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain tereliminasi setelah dua kali menelan kekalahan.
S
Second Service – Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis.
Serve – (atau ‘service‘) Pukulan untuk memulai permainan.
Service game – Sebuah game dimana pemain memegang servis.
Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan servis keras yang diikuti oleh pergerakan ke depan net untuk melakukan voli.
Set point – Situasi dimana pemain hanya membutuhkan satu poin untuk memenangkan suatu set.
Shank – Kesalahan dalam memukul bola dimana bola mengenai rangka dan bukan senar dari raket sehingga bola keluar daerah permainan.
Singles – Permainan tenis yang dimainkan oleh dua orang pemain yang saling berhadapan.
Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put away” atau mengakhiri poin.
Slice – (reli) memukul bola dengan underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin.
Smash – Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk diterima lawan.
Spank – Pukulan flat yang keras dan bertenaga.
Spin – Rotasi bola akibat efek dari pukulan pada saat bola melambung di udara.
Split step – Teknik footwork yang melakukan langkah-langkah kecil tepat sebelum akan memukul bola.
Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik memukul bola ke sudut, baik itu di tengah garis servis maupun di persimpangan antara garis servis dengan sisi garis permainan single.
Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan forehand; umumnya digunakan pada posisi bertahan.
Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan mematikan.
Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu set pun.
Strings – Material yang dikaitkan pada kepala raket untuk memukul bola.
Stroke – memukul bola.
Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket yang disenar yang merupakan tempat ideal untuk memukul bola.
T
Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam suatu permainan tenis karena mental yang buruk atau alasan lain.
Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang terbuat dari bahan karet berisi udara dan dilapisi oleh serat bulu sintetis.
T – Garis perpotongan antara garis tengah dengan garis servis dan membentuk hurf T.
Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam ruangan yang berbentuk kubah.
Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh pemain pemula karena teknik yang kurang sempurna atau memakai raket yang menyalurkan getaran pukulan ke tangan.
Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus pada posisi skor 6-6 untuk menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin 7 dengan marjin 2 angka yang akan menjadi pemenangnya.
Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran bola ke depan dengan laju bola bersifat parabolik
Touch – Terjadi apabila bagian badan dari pemain menyentuh net pada saat bola masih dimainkan.
Tramline – Garis di sisi lapangan yang membatasi daerah permainan single atau ganda.
Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan cara memukul bola diantara kaki atau selangkangan. Biasanya dilakukan oleh pemain yang menerima lob pada saat maju ke depan. Pukulan ini pertama kali dipopulerkan oleh Yannick Noah.
Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan antara pukulan slice dengan topspin sehingga menghasilkan bola yang bersifat parabolik dan memantul tinggi di daerah lawan.
U
Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan mengakibatkan bola mengambang serta memantul rendah di permukaan lapangan.
Umpire – (during play) – Seseorang yang ditugaskan memimpin pertandingan sebagai wasit utama dan umumnya duduk di kursi yang tinggi di sebelah net.
Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari posisi bawah bahu. Pada level profesional servis jenis ini dianggap sebagai penghinaan sebagaimana yang dilakukan oleh Martina Hingis dalam beberapa kesempatan.
Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas dasar kesalahan pemain sendiri dan bukan karena tekanan dari pemain lawan.
V
Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan diantara senar dan berguna untuk mengurangi getaran pada saat raket memukul bola.
Volley – Forehand atau backhand yang dilakukan tanpa menunggu bola memantul terlebih dahulu.
W
Walkover (WO) -  Walkover atau biasa disebut WO adalah kemenangan tanpa perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika pemain lawan tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera.
Whiper Wip - Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh pemain modern saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk kipas.
whiper.jpg
Wild card – Sebuah situasi khusus dimana pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada suatu turnamen walaupun peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam turnamen tersebut.
Winner – Pukulan yang tidak dapat dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan servis yang dapat dijangkau namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan menghasilkan poin.
WTA – Women’s Tennis Association, Asosiasi tenis wanita profesional


Daftar Peringkat Tenis Tunggal Putra Dunia (10 Besar)
  1. Rafael Nadal - 12.870 poin
  2. Novak Djokovic - 9.640 poin
  3. Roger Federer - 8.550 poin
  4. Andy Murray - 5.905 poin
  5. Robin Soderling - 5.175 poin
  6. David Ferrer - 4.840 poin
  7. Tomas Berdych - 3.900 poin
  8. Jurgen Melzer - 3.020 poin
  9. Gael Monfils - 2.600 poin
  10. Nicolas Almagro - 2.530 poin

Daftar Peringkat Tenis Tunggal Putri Dunia (10 Besar)
  1. Caroline Wozniacki - 9.970 poin
  2. Kim Clijsters - 8.115 poin
  3. Vera Zvonareva - 7.615 poin
  4. Francesca Schianone - 4.892 poin
  5. Victoria Azarenka - 4.630 poin
  6. Samantha Stosur - 4.336 poin
  7. Na Li - 4.300 poin
  8. Jelena Jankovic - 4.235 poin
  9. Maria Sharapova - 3.726 poin
  10. Serena Williams - 3.035 poin

Daftar Peringkat Tenis Ganda Putra Dunia (10 Besar)
  1. Bryan / Bryan - 3.930 poin
  2. Bhupati / Paes - 2.630 poin
  3. Mirnyi / Nestor - 2.270 poin
  4. Butorac / Rojer - 1.470 poin
  5. Melzer / Petzschner - 1.310 poin
  6. Bopanna / Qureshi - 1.305 poin
  7. Kubot / Marach - 1.095 poin
  8. Dolgopolov / Malisse - 1.045 poin
  9. Llodra / Zimonjic - 1.020 poin
  10. Melo / Soares - 890 poin

Daftar Peringkat Tenis Ganda Putri Dunia (10 Besar) *)
  1. Flavia Pennetta - 9540 poin
  2. Gisela Dulko - 9540 poin
  3. Liezel Huber - 7675 poin
  4. Kveta Peschke - 6990 poin
  5. Katarina Srebotnik - 6990 poin
  6. Vania King - 6610 poin
  7. Yaroslava Shvedova - 6290 poin
  8. Nadia Petrova - 5315 poin
  9. Maria Kirilenko - 5270 poin
  10. Lisa Raymond - 4.730 poin
Ada beberapa turnamen tenis yang terkenal: